Camat Teluk Betung Timur: Video Warga Selamatkan Diri dengan Tali adalah Hoaks

BANDAR LAMPUNG – Sebuah video yang memperlihatkan warga terjebak banjir dan menyelamatkan diri menggunakan tali beredar luas di media sosial TikTok. Video tersebut disertai keterangan yang menyebut kejadian itu terjadi di Kota Bandar Lampung pada 27 Februari 2025, tepatnya di Kecamatan Teluk Betung Timur.

Namun, Camat Teluk Betung Timur, Zulkifli, memastikan bahwa informasi dalam video tersebut adalah hoaks.

“Itu video tidak benar. Di wilayah Teluk Betung Timur tidak ada kejadian seperti itu,” ujar Zulkifli, Sabtu (1/3/2025).

Ia menegaskan bahwa saat terjadi banjir, proses evakuasi di wilayah tersebut dilakukan menggunakan perahu karet, bukan dengan tali seperti yang terlihat dalam video viral tersebut.

“Kalau dilihat sekilas, lokasi dalam video itu lebih mirip Kampung Pancor, Kabupaten Pesawaran,” tambahnya.

Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi dan selalu mengecek kebenarannya sebelum membagikan ke media sosial agar tidak menimbulkan kepanikan.

Beredar Video Angin Puting Beliung Melanda Kota Bandar Lampung Ternyata Hoax

Bandar Lampung Beredar di media sosial Instagram sebuah video yang memperlihatkan kerusakan atap rumah akibat diterjang angin puting beliung, yang diklaim terjadi di Gunung Terang, Kota Bandar Lampung pada 4 Februari 2025. Video tersebut menjadi viral dan disertai narasi yang menyatakan bahwa angin puting beliung telah melanda wilayah tersebut.

Namun, setelah dilakukan penelusuran oleh redaksi, diketahui bahwa video yang beredar tersebut adalah hoax. Ternyata, kejadian yang terekam dalam video itu sebenarnya terjadi di Jawa Barat, bukan di Bandar Lampung seperti yang diklaim.

Dalam postingan yang diunggah oleh akun @EkoSudron, video tersebut telah ditonton lebih dari 16,9 ribu warganet.

Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana, angkat bicara mengenai hal ini dan menegaskan bahwa kejadian angin puting beliung yang diklaim terjadi di Bandar Lampung adalah tidak benar.

“Video itu hoax, kejadian di Bandar Lampung tidak seperti itu,” ujar Eva Dwiana.

Eva juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu memeriksa kebenaran suatu informasi sebelum mempercayainya, terutama yang beredar di media sosial.

“Kita harus cek dahulu kebenaran informasi yang kita dapat dan harus lebih bijak dalam menggunakan media sosial,” tambahnya.

Dengan semakin maraknya berita hoax di media sosial, imbauan ini diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk lebih hati-hati dalam menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya.