Gubernur Lampung Lantik Kepala Dinas, Mungkin Bentuk Pengampunan

Jika pada Senin lalu tanggal 14 Juli 2025 Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung Marindo Kurniawan melantik…

[Opini] Pemimpin Jangan Malu dan Gengsi Meniru Kinerja Baik KDM

Oleh: Jeffry Noviansyah
Pemimpin Redaksi Lampung7.com dan Ketua Komite Pewarta Independen [KoPI]

Di tengah hiruk-pikuk pemberitaan politik dan ketidakpuasan publik terhadap kinerja sejumlah pemimpin daerah, muncul sosok yang dengan cara kepemimpinan uniknya berhasil mencuri perhatian masyarakat luas, bahkan hingga di luar wilayah kebijakannya. Sosok itu adalah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, atau yang biasa dikenal dengan sebutan KDM.

Saya pribadi bukan warga Jawa Barat. Namun jujur, saya sangat terharu dan sekaligus bangga menyaksikan bagaimana KDM menjalankan peran sebagai pemimpin bukan hanya dari balik meja, tetapi benar-benar hadir secara fisik dan emosional di tengah masyarakat yang dipimpinnya. Banyak dari kita barangkali telah menonton video-videonya yang tersebar di media sosial, baik saat beliau membersihkan selokan, memeluk warga yang kesusahan, hingga membina anak-anak nakal dengan cara yang sangat manusiawi namun tetap tegas.

Salah satu program yang menurut saya sangat inspiratif adalah inisiatif beliau menempatkan anak-anak yang bandel, susah diatur, atau berpotensi menyimpang di tempatkan ke barak militer sebagai bentuk pembinaan karakter dan kedisiplinan. Di saat banyak pemimpin hanya bisa mengeluh soal kenakalan remaja, KDM justru hadir dengan solusi konkret dan terukur. Ini bukan soal hukuman, melainkan soal pendidikan karakter. Anak-anak tersebut diberi ruang untuk berubah, dibina agar mengenal tanggung jawab dan disiplin, bukan dicap dan disingkirkan.

Pemimpin Jangan Gengsi Meniru Kinerja-kinerja Baik KDM
Foto: Yt KDM

Kepemimpinan KDM juga tampak dari tindakan-tindakan sederhana namun penuh makna. Saat banyak pemimpin hanya memantau kondisi infrastruktur dari jauh atau dari balik layar presentasi, KDM justru memilih untuk turun langsung membersihkan selokan. Bukan sekadar simbolik atau pencitraan, tapi nyata. Ia tidak hanya datang untuk menyalahkan siapa yang tidak bekerja, melainkan ikut bekerja. Itulah bentuk kepemimpinan yang tidak hanya memerintah, tapi memberi contoh.

[Opini] Banjir Bandar Lampung: Bencana Kebijakan yang Direstui Pelanggaran Struktural

Oleh: M. Faizzi Ardhitara

Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Ikatan Wartawan Online (IWO) Provinsi Lampung

BANDAR LAMPUNG kembali diterjang banjir, dan sayangnya, peristiwa ini bukanlah kejutan. Hujan deras hanya menjadi pemicu kecil dari kerusakan yang jauh lebih besar: tata ruang yang kacau, lemahnya penegakan hukum, dan kebijakan yang membiarkan pelanggaran ruang hidup terjadi selama bertahun-tahun. Tiga nyawa melayang di Kecamatan Panjang, dan ribuan lainnya terus hidup dalam ketakutan setiap kali awan menggantung hitam di langit.

Data dari BPBD Provinsi Lampung menunjukkan, sepanjang 2024 telah terjadi 11 banjir besar di wilayah Kota Bandar Lampung. Bahkan pada Januari 2025, dua wilayah terdampak paling parah hingga menimbulkan korban jiwa. Sampai pada April 2025, tiga tempat terdampak paling parah adalah wilayah Kampung Bayur, Labuhanratu, dan Tanjungsenang. Peristiwa ini seharusnya menjadi alarm keras bagi pemerintah kota, namun yang terdengar justru kebisingan program yang tak kunjung berjalan. Ini bukan semata karena curah hujan tinggi, melainkan karena kerusakan sistem drainase yang tidak pernah diperbarui sejak era 1980-an.

Yang membuat situasi ini lebih menyakitkan adalah bahwa semua pihak sebenarnya tahu akar masalahnya, yakni: tata kota yang buruk, alih fungsi lahan yang liar, buruknya pengelolaan sampah, dan drainase yang tak memadai. Tapi pengetahuan tanpa tindakan hanyalah bentuk lain dari pengabaian. Pemerintah Kota Bandar Lampung terus berbicara tentang “normalisasi sungai”, “ruang terbuka hijau”, “sumur resapan”, dan seabrek jargon teknokratik lainnya. Namun menurut Manager Advokasi dan Kajian Mitra Bentala, Mashabi, yang terjadi di lapangan hanyalah parade penerbitan regulasi tanpa implementasi yang serius.

[Opini]: Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Terpilih Harus Lebih Kuat agar Makin Dicintai

Oleh: Jeffry Noviansyah

Ketua Komite Pewarta Independen (KoPI) dan Pemimpin Redaksi Lampung7.com

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung yang baru saja berlangsung menandai babak baru dalam perjalanan Provinsi Lampung. Pasangan Rahmat Mirzani Djausal, ST., MM., dan Dr. Jihan Nurlela Chalim, MM., kini memimpin provinsi yang dikenal dengan julukan Sang Bumi Ruwa Jurai ini. Seiring dengan harapan yang tinggi dari masyarakat, pasangan ini dihadapkan pada tugas besar untuk membawa Provinsi Lampung menuju arah yang lebih baik.

Saya merasa perlu memberikan pandangan dan harapan terkait kepemimpinan yang akan datang. Harapan utama, tentu adalah agar kedua pemimpin ini dapat mengedepankan kepentingan rakyat Lampung dalam setiap kebijakan dan program yang dijalankan. Rakyat Lampung, yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, baik di perkotaan maupun pedesaan, membutuhkan pemimpin yang mampu mendengarkan, merespon, dan menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab.

Mengedepankan Kepentingan Rakyat

RMD dan JNC memiliki latar belakang yang kuat, baik dari sisi birokrasi maupun pendidikan. Namun, dalam memimpin provinsi yang sangat beragam ini, pemimpin yang bijak harus memiliki prioritas untuk selalu menempatkan rakyat sebagai pusat kebijakan. Provinsi Lampung adalah tanah yang kaya akan potensi, mulai dari sektor pertanian, pariwisata, hingga kelautan. Namun, di balik potensi tersebut, banyak tantangan yang harus dihadapi, termasuk masalah kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan pembangunan antar daerah.

Saya berharap keduanya dapat fokus pada pembangunan yang merata, dengan perhatian khusus kepada daerah-daerah yang masih tertinggal. Program-program yang mereka rancang harus menyentuh langsung ke kebutuhan rakyat, mulai dari peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi rakyat kecil. Ini adalah kunci agar Lampung dapat menjadi provinsi yang maju dan sejahtera bagi seluruh lapisan masyarakat.

Beberapa hari terakhir, ketika masyarakat Kota Bandar Lampung tengah diterjang bencana banjir akibat hujan lebat yang berkepanjangan. Mengawali kepeduliannya, RMD sudah sangat baik dengan turun langsung melihat masyarakatnya yang menjadi korban banjir.

Transparansi dan Partisipasi Masyarakat

Harapan untuk Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Terpilih agar Lebih Dicintai
Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung terpilih, Rahmat Mirzani Djausal, ST., MM., dan Dr. Jihan Nurlela Chalim, MM. Foto: Istimewa

Selain itu, salah satu hal yang tidak kalah penting adalah memastikan pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Masyarakat Lampung berhak tahu bagaimana penggunaan anggaran daerah dan dampaknya terhadap kehidupan mereka. Dengan komunikasi yang terbuka, masyarakat akan merasa lebih dekat dengan pemerintah dan lebih percaya pada setiap kebijakan yang dijalankan.

Saya juga berharap Gubernur dan Wakil Gubernur yang terpilih dapat melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, khususnya dalam hal kebijakan yang berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari. Keterlibatan masyarakat, terutama melalui media massa dan organisasi masyarakat sipil, akan memperkuat proses demokrasi dan menciptakan kebijakan yang lebih efektif serta berorientasi pada kesejahteraan rakyat.

Pemanfaatan Sumber Daya Alam secara Berkelanjutan

Sebagai provinsi yang kaya akan sumber daya alam, Lampung memiliki potensi besar di sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan. Namun, pemanfaatan sumber daya alam ini harus dilakukan secara bijaksana dan berkelanjutan. Dalam hal ini, saya berharap pasangan RMD dan JNC dapat mengedepankan kebijakan yang ramah lingkungan dan berorientasi pada keberlanjutan.

Kebijakan terkait pengelolaan lahan, pemeliharaan hutan, serta pengembangan produk-produk lokal harus menjadi prioritas utama. Jangan sampai keuntungan sesaat dari eksploitasi sumber daya alam merugikan generasi mendatang atau bahkan merusak keseimbangan ekosistem. Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kapasitas sektor pertanian dan perikanan agar dapat bersaing di pasar global tanpa merusak alam.

Lampung yang Sejahtera dan Berdaya Saing

Kepemimpinan RMD dan JNC ke depan harus benar-benar mengedepankan visi untuk membangun Lampung yang lebih baik, lebih sejahtera, dan lebih berdaya saing. Untuk mewujudkan ini, mereka harus mampu bekerja dengan hati, menjaga amanah rakyat, dan melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam proses pembangunan.

Sudah tentu pasti, Lampung adalah rumah kita bersama, dan sudah sepatutnya kita semua bekerja keras untuk membangun rumah ini agar lebih baik, adil, dan makmur bagi seluruh warganya. Semoga pasangan gubernur dan wakil gubernur yang baru dapat membawa perubahan positif, menjawab tantangan, di cintai dan memenuhi harapan rakyat Sang Bumi Ruwa Jurai.

[Opini] Banjir di Bandar Lampung: Tanggapan dan Solusi untuk Mengatasinya

Oleh: Jeffry Noviansyah
Pemimpin Redaksi Lampung7.com dan Ketua komite Pewarta Independen

Bandar Lampung, kota yang terletak di Pesisir Selatan Sumatera ini, kembali menghadapi masalah klasik yang terjadi setiap kali musim penghujan tiba yaitu banjir. Hujan lebat yang turun dalam waktu cukup lama mengakibatkan beberapa wilayah terendam air, mempengaruhi aktivitas masyarakat, serta merusak infrastruktur yang ada. Sebagai kota yang memiliki cuaca tropis dengan adanya gunung dan laut, masalah banjir di Bandar Lampung seharusnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat.

Banjir bukanlah fenomena yang asing bagi kita yang tinggal di kawasan tropis, namun semakin tahun dampaknya semakin terasa. Penyebabnya sangat kompleks; mulai dari perubahan iklim yang menyebabkan hujan dengan intensitas lebih tinggi, penggundulan hutan yang memperburuk daya serap tanah, hingga buruknya pengelolaan drainase kota. Faktor-faktor ini menyebabkan air hujan sulit untuk mengalir dengan lancar dan menggenangi permukiman serta jalanan.

Bendungan Wisata Sumur Putri.

Sebagai kota yang memiliki gunung dan laut, Bandar Lampung menghadapi tantangan ganda dalam hal pengelolaan lingkungan. Gunung-gunung yang ada menyimpan potensi longsor saat hujan deras, sedangkan pesisir yang dekat dengan laut juga rentan terhadap rob (banjir pasang) seperti yang terjadi Jumat (17/1/25) kemarin, acap kali seringkali terjadi bersamaan dengan hujan tinggi.