Mahasiswa Kkn Unila Tinjau Dampak Banjir Di Lahan Pertanian Desa Subang Jaya, Ekonomi Warga Terpuruk

LAMPUNG – Mahasiswa KKN Universitas Lampung (Unila) melakukan peninjauan langsung ke Desa Subang Jaya, Kecamatan Bandar…

Cornfinity Minuman Jagung Alternatif Sehat Pengganti Kopi Produk Hasil Mahasiswa KKN Kampung Baru

Lampung – Kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) periode I tahun 2025 mengadakan…

Mahasiswa KKN Unila Sosialisasikan Dampak Judi Online kepada Siswa SMA PGRI Kotabumi

LAMPUNG – Judi online kini menjadi ancaman serius di era digital, terutama bagi kalangan remaja yang…

Unila dan Pemkab Tanggamus Perkuat Kerja Sama untuk Pembangunan Daerah

Lampung – Universitas Lampung (Unila) kembali menegaskan komitmennya mendukung pembangunan daerah dengan menandatangani nota kesepahaman (MoU)…

I Ketut Dharma Putra Yoga, Alumnus FH Peraih Beasiswa Chevening di Queen Mary University of London

  Lampung – I Ketut Dharma Putra, alumnus Fakultas Hukum Universitas Lampung (Unila) angkatan 2014, meraih…

Unila Buka Prodi Sarjana Gizi untuk Jawab Tantangan Kesehatan Masyarakat

Lampung – Universitas Lampung (Unila) secara resmi meluncurkan Program Studi (Prodi) Sarjana Gizi di bawah naungan…

Prodi S-2 MM Unila Gelar Asesmen Lapangan Reakreditasi

Lampung – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila) melaksanakan asesmen lapangan reakreditasi Lembaga Akreditasi…

Kota Metro IPLM Tertinggi Di Lampung

LAMPUNG7COM – Metro | Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kota Metro termasuk paling tinggi di tingkat Nasional.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perpustakaan Kota Metro Komarudin, bahwa di Provinsi Lampung Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kota Metro termasuk yang paling tinggi bukan hanya di tingkat provinsi termasuk juga di tingkat Nasional,

“Setiap tahun Perpustakaan Nasional (Perpusnas) survei terhadap Indek Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kota Metro mencapai tingkat 94,41,” ungkap Komarudin, saat wawancara di Kantor Dinas Perpustakaan, Selasa (21/01/2025).

“Ada 7 indek penilaian IPLM yang menjadikan dasar penilaian, pemerataan layanan perpustakaan, kecukupan koleksi, kecukupan tenaga perpustakaan, tingkat kunjungan masyarakat, ketersediaan perpustakaan ber-NSP dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan sosialisasi dan anggota perpustakaan,”ucap Komarudin.

Lanjut Komarudin, unsur yang menjadi penilaian Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) ada beberapa indikator yaitu Frekuensi membaca perminggu dari masyarakat, durasi membaca per-hari, bahan bacaan, frekuensi akses internet perminggu dan durasi akses internet per-hari.

Komarudin menambahkan, selain datang ke perpustakaan langsung kita punya perpustakaan keliling (pusling) yang kita jadwalkan Ke sekolah-sekolah secara rutin.

“Tidak hanya di sekolah, kita juga mensosialisasikan di setiap ada kegiatan seperti car free day, Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, Posyandu, Komunitas, dan Masyarakat. Untuk mengenalkan perpustakaan dan meningkatkan minat baca,” papar Komarudin.

Dirinya juga menjelaskan, Jumlah koleksi buku fisik ada 20.000 ribu judul dan buku digital (e-book) ada 4000 judul, Untuk teknik dalam meminjam buku harus menjadi keanggotaan dulu.

“Di era digital, harapannya semua bisa akses buku dengan cara daftar di aplikasi e-perpusda Atau Download di Google play store” pungkas Komarudin.

Secara umum perpustakaan merupakan sumber informasi, pendidikan, penelitian, preservasi, dan pelestari khasanah budaya bangsa serta tempat rekreasi yang sehat, murah dan bermanfaat. | (Rio).

Kasus Bullying di SMPN 1 Sukau, Video Beredar Coreng Nama Sekolah

Lampung Barat – Sebuah video berdurasi 29 detik yang menunjukkan perundungan viral di media sosial, mencuri perhatian publik. Video tersebut memperlihatkan aksi dugaan perundungan yang terjadi di SMP Negeri 1 Sukau, Kabupaten Lampung Barat, pada Rabu, 22 Januari 2025.

Dalam video tersebut, sekelompok anak perempuan yang mengenakan seragam sekolah tampak mengelilingi seorang anak perempuan lainnya sambil melontarkan kata-kata kasar dalam bahasa Lampung. Kejadian yang memprihatinkan ini mendapat sorotan dari masyarakat setempat dan menodai reputasi sekolah tersebut. Korban, yang mengenakan seragam putih-biru, terlihat mendapatkan perlakuan kasar, termasuk pemukulan dan kata-kata tidak pantas dari beberapa pelaku yang ada dalam video tersebut.

Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sukau, Rustam Effendy, mengungkapkan bahwa pihaknya pertama kali mengetahui video ini pada Minggu, 19 Januari 2025. Ia pun telah memanggil semua pihak yang terlibat, termasuk orang tua masing-masing.

“Kami baru mengetahui video tersebut pada Minggu kemarin. Kami sudah memanggil anak-anak yang terlibat. Dari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa peristiwa ini terjadi pada bulan Agustus tahun lalu, tepatnya saat jam pulang sekolah, dan di SDN 1 Buay Nyerupa, yang berada di depan sini,” kata Rustam.

Rustam juga menyatakan bahwa pihak sekolah akan memfasilitasi mediasi antara pelaku dan korban beserta wali muridnya. “Rencananya, pada Sabtu mendatang, kami akan mengadakan mediasi kekeluargaan antara orang tua pelaku dan korban di sekolah,” jelasnya.

Lebih lanjut, Rustam menegaskan bahwa pihak sekolah akan mengambil tindakan tegas terhadap empat anak yang diduga sebagai pelaku bullying. “Dalam video itu, hanya ada empat anak yang terlibat langsung sebagai pelaku, sementara yang lainnya hanya menyaksikan. Untuk keempat anak ini, kami akan menyarankan agar mereka mencari lingkungan baru, atau bahkan bisa dikeluarkan dari sekolah, dengan alasan untuk menghindari trauma bagi korban. Jika mereka bertemu terus, korban bisa merasa takut,” tegas Rustam Effendy. [*]

Kisah Inspiratif Dani Jaya Putra Meraih Beasiswa LPDP di Monash University

Bandar Lampung – Dani Jaya Putra, S.Pd., alumnus Pendidikan Biologi Universitas Lampung (Unila) angkatan 2014, telah…